PENDAHULUAN
Sebelum
membahas mengenai pendidikan islam pada masyarakat tradesional, terlebih dahulu
kita akan membahas cirri-ciri masyarakat tradesional
Tradisonal
berasal dari bahasa latin yaitu “Traditum” yang memiliki makna Transmitted
yaitu pewarisan sesuatu dari sutu generasi ke generasi berikutnya.
Ciri-ciri
masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :
1.
Afektifitas : yaitu hubungan antar anggota masyarakat
didasarkan pada kasih sayang.
2.
Orientasi kolektif yaitu lebih mengutamakan
kepentingan kelompok/kebersamaan.
3.
Partikularisme yaitu segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan apa yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja,
ada hubungannya dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan.
4.
Askripsi yaitu segala sesuatu yang dimiliki
diperoleh dari pewarisan generasi sebelumnya.
5.
Diffuseness ( kekaburan ) yaitu dalam mengungkapkan
sesuatu dengan tidak berterus-terang.
Tambahan:
1.
Masyarakat yang terikat kuat dengan tradisi.
2.
Masyarakatnya homogen ( hampir dalam segala aspek).
3.
Sifat pelapisan sosialnya “tertutup “
4.
Mobilitas sulit terjadi.
5.
Perubuhan terjadi secara lambat.
6.
Masyarakatnya cenderung tertutup terhadap perubahan.
PEMBAHASAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASYARAKAT
TRADESIONAL
Sesuai dengan cirri-ciri diatas, maka timbul sebuah
pertanyaan, bagaimanakah cara memberikan pendidikan pada masyarakat tradesional
ini.?
1.
Masyarakat yang terikat kuat dengan tradisi.
Masyarakat
tradesional adalah masyarakat yang sangat kuat dengan tradisi adat mereka
sehingga dikatakan bahwa tradisi mereka telah mendarah daging dalam diri
mereka. Tradisi atau adat merupakan suatu peninggalan nenek moyang mereka
sehingga mereka berharap agar tradisi adat mereka dapat dikembangkan atau dapat
ditekuni secara turun-temurun sampai pada anak cucu mereka.
salah satu
contoh adalah adat istiadat masyarakat jawa kuno. Masyarakat jawa kuno adalah
masyarakat yang sangat cinta dan mencintai budaya mereka, salah satu
contoh adalah budaya wanyang kulit.
Mereka menganggap bahwa Budaya ini merupakan suatu bahagian dari hidup mereka
yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya sebelum islam datang ke indonesia.
Pada mulanya, budaya ini dijadikan sebagai tempat hiburan, semata mata
digunakan sebagai wadah mereka untuk mendapatkan kesenangan dunia. pada waktu
itu, pergelaran wanyang mereka jadikan sebagai tempat maksiat, mereka jadikan
sebagai tempat main wanita, meminum kahamar, dan lain sebagainya. Namun dengan
kedatangan islam ke indonesia yang dibawakan oleh katakana saja Wali Songo.
budaya tradisi wayang ini mereka ubah atau mengalihfungsikan sebagai sarana dakwah penyebaran agama islam.
Budaya tradisi wayang ini mereka gantikan dengan cerita atau kisah kisah
teladan dari para nabi dan rosul. Sehingga wayang yang dulunya dijadikan
sebagai tempat maksiat, mereka rubah menjadi sarana dakwah dan sebagai alat
untuk menarik perhatian dari masyarakat setempat.
Artinya
bahwa, budaya tradisi mereka tidak dihilangkan secara utuh namun isi yang ada
didalam tradisi itu yang diubah sesuai dengan syaiat ajaran agama islam
sehingga mereka tidak merasa berada dalam tekanan dan paksaan. Tradisi budayanya
tetap utuh, namun kandungan isi yang didalamnya yang harus dialih fungsikan.
2.
Masyarakatnya homogen ( hampir dalam segala aspek).
Masyarakat tradesional adalah
masyarakat yang sangat homogen. Artinya adalah mereka hidup dalam himpunan satu
kesatuan yang sama latarbelakang kehidupan mereka, mereka hidup bersama-sama
dengan orang-orang yang berasal dari satu keturunan yang sama, mereka memiliki
gaya pemikiran yang sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang
lainnya.
Masyarakat tradesional semacam ini
cenderung tidak memikirkan kehidupan masa depan mereka sehingga mereka merasa
cukup dengan apa yang mereka miliki saat itu. Itulah sebabnya mereka sangat
tidak memiliki etos kerja yang baik, Mereka cenderung bermalas malasan dan
tidak mau bekerja keras. Maka dari itu pendidika islam harus mampu merubah pola
piker mereka dengan memberikan himbauan-himbauan kepada mereka atau pendidikan
kepada mereka tentang kewajiban mencari nafkah dimuka bumi sebagaimana firman
Allah dalm surah Al-Jumu`uh:10
#sŒÎ*sù ÏMuŠÅÒè% äo4qn=¢Á9$# (#rãϱtFR$$sù ’Îû ÇÚö‘F{$# (#qäótGö/$#ur `ÏB È@ôÒsù «!$# (#rãä.øŒ$#ur ©!$# #ZŽÏWx. ö/ä3¯=yè©9 tbqßsÎ=øÿè? ÇÊÉÈ
Apabila Telah ditunaikan shalat,
Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah
Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Islam mengajarkan agar senatiasa
mencari karunia Allah dimuka bumi dan ingatlah Allah sebanyak-banyak mungkin.
Ini menunjukan bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, hendaknya pekerjaan itu
harus dengan mengharapkan ridha Allah, semata-mata niat karena Allah
sehingganya timbul semangat kerja yang tinggi pada diri mereka sendiri.
Pendidikan
yang pantas dan cocok diberikan kepada mereka adalah pendidikan yang akan
membangkitkan semangat kerja mereka seperti hadis atau riwayat, atau
kisah-kisah tentang seorang yang bekerja dengan sungguh-sungguh sangat dicintai
oleh Allah. Sehingga hatinya terpanggil untuk meningkatkan etos kerja mereka.
3.
Sifat pelapisan sosialnya “tertutup “
Salah satu
factor yang menyebabkan masyarakat tradesional sulit berkembang adalah karena
mereka memiliki sifat pelapisan social yang sangat tertutup. Artinya adalah
masyarakat tradesional ini cenderung tidak mau bergaul dengan masyarakat lain
dan ini sudah merupakan menjadi sebuah tradisi dikalangan mereka. Contohnya
masalah pernikahan. Masyarakat tradesional ini sangat enggan untuk menikahkan
keluarganya atau anak cucunya dengan orang lain yang bukan dari keturunan
mereka atau yang bukan dari rumpun mereka. Misalkan masyarakat Palu yang
memiliki suku kaili sangat enggan untuk menikahkan anaknya dengan suku-suku
yang lainnya, mereka hanya ingin menikahkan anaknya dengan orang-orang yang
satu suku dengan mereka yang hidup satu
golongan dengan mereka.
Sifat
seperti inilah yang sangat mempersempit pertumbuhan dan perkembangan kondisi
social mereka, disebabkan tidak adanya kombinasi dari kultur masyarakat yang
satu dengan masyarakat yang lainya.
Dalam
kondisi ini, pendidikan islam sangat berperan penting dalam merubah tradisi
mereka yang sudah menjadi kebiasaan mereka yakni dengan mengubah pandangan mereka
bahwa Allah telah menciptakan manusia dari bebagai macam suku, etnis, agar
mereka saling kenal mengenal sebagaimana dalam firman Allah surat Al-Hujarat:13
$pkš‰r'¯»tƒ â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.sŒ 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© Ÿ@ͬ!$t7s%ur (#þqèùu‘$yètGÏ9 4 ¨bÎ)
ö/ä3tBtò2r& y‰YÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ)
©!$# îLìÎ=tã ׎Î7yz ÇÊÌÈ
Hai manusia, Sesungguhnya kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan
kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.
Disinilah
peran pendidikan islam sangat dibutuhkan. Islam mengajarkan kepada pemeluknya
agar mereka saling kenal-mengenal antara suku yang satu dengan suku yang
lainnya, antara bangsa satu dengan bangsa yang lainya. Ini tujuannya adalah
agar adanya kombinasi antara pandangan antara suku yang satu dengan yang
lainnya, dengan adanya kombinasi ini, maka akan menghasilkan perpaduan pola
pikir diantara kedua belah pihak, maka akan muncul inovasi-inovasi baru
diantara meraka.
4.
Cenderung tertutup terhadap perubahan.
Salah satu ciri masyarakat
tradesional yang cukup menonjol adalah masyarakatnya cenderung tertutup
terhadap perubahan. Terutama dari segi perekonomian mereka, ini disebabkan
karena berbagai aspek seperti yang dijelaskan diatas seperti ethos kerja yang
rendah, enggan bergaul, enggan mencari informasi dengan orang lain, tertutup
dan lain-lain. Ini yang menyebabkan seolah-olah mereka hanya berjalan ditempat
saja dengan kata lain perekonomian mereka sulit untuk berkembang. Ditinjau dari
segi pertanian misalkan. Masyarakat tradesional biasaya tidak mau mencari
pekerjaan lain atau pertanian jenis lain tetapi ia hanya melanjutkan usaha yang
ditinggalkan oleh generasi mereka sebelumnya dan terus menerus akan dilanjutkan
oleh generasi mereka selanjutnya. Pendidikan islam harus mampu merubah pola
fikir mereka dengan mengubah pemahaman mereka melalui ajaran islam yang
tertuang didalam Al-Qur`an, sebagaimana firman Allah pada surah Al-An`am:50
4 ö@è% ö@yd “ÈqtGó¡o„ 4‘yJôãF{$# çŽÅÁt7ø9$#ur 4 Ÿxsùr& tbrã©3xÿtGs? ÇÎÉÈ
Katakanlah: "Apakah sama orang
yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak
memikirkan(nya)?"
Firman
ini mengajarkan agar manusia senantiasa memandang jauh kedepan, olehnya itu
manusia diharapkan agar mampu memikirkan masa depannya dan melakukan perubahan
serta bangkit dari keterpurukan. Dengan harapan mereka dapt meraih tujuan
pendidikan islam yakni kebahagiyaan di dunia dan kebahagiyaan di akhirat.
Perlu
diketahui bahwa merubah suatu kebiasaan atau tradisi itu tidak semudah
membalikkan telapak tangan, artinya adalah merubah kebiasaan buruk yang tidak
sesuai dengan ajaran islam ini membutuhakan waktu yang tidak singkat dan harus
melalui tahapan-tahapan.
Merubah
kebiasaan buruk masyarakat tradesional itu tidak harus “bim salabim langsung jadi” akan tatapi harus melalui proses yang
panjang yakni dengan memberikan pemahaman kepada generasi muda mereka yang akan
menjadi penerus mereka secara perlahan-lahan disebabkan orang tua mereka
terlalu panatik dengan kebiasaan mereka dan sangat sulit untuk memberikan
pemahaman terhadap mereka.
Sebagai
catatan bahwa masyarakat tradesional tidak sepenuhnya memiliki sisi negatif
namun masyarakat tradesional juga memiliki sisi positif yang harus
dipertahankan diantaranya adalah:
1.
Sangat patuh
kepada ketua (pemerintah)
2.
Bersifat
religious
3.
Penanaman
akhlak adalah suatu hal yang sangat penting dalam pewarisan dan pelestarian
ajaran Islam. Tidak heran para peserta didik masyarakat tradisional ini sangat
santun baik kepada orang tua, lingkungan apalagi kepada para gurunya.
mengedepankan Adab, etika sopan santun dan sangat menjunjung tinggi aturan yang
ada pada kelompok mereka
4.
Semangat persatuan
yang kuat. Mereka sangat mementingkan kepentingan kelompok dan memiliki rasa
kebersamaan yang tinggi
5.
Sangat
menghormati dan menghargai tamu.
6.
Dan masih banyak
hal lain yang perlu dipertahankan bahkan dilestarikan yang tidak menyimpang
dengan ajaran islam itu sendiri.
KESIMPULAN
Setelah kami pahami, maka kami dapat
simpulkan bahwa masyarakat tradesional adalah masyarakat yang sangat panatik
terhadaptradisi mereka, namun ada tradisi mereka yang perlu dirubah dan ada
pula tradisi mereka yang perlu untuk dipertahahnkan atau justru dilestarikan.
Merubah kebiasaan buruk masyarakat
tradesional tidak semudah membalikkan telapak tangan akan tetapi harus melalui
tahapan tahapan atau secara perlahan-lahan dan membutuhkan waktu yang cukup
lama.
Demikian makalah ini, semoga ada
manfaatnya bagi kita semua. Amin. Kurang dan lebihnya kami mohon maaf. kami
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca. Terima
kasih
jika anda ingin mendapatkan uang tanpa modal sepeserpun. klik disini http://affiliate.cloap.net/?a_aid=58481cff
jika anda ingin mendapatkan uang tanpa modal sepeserpun. klik disini http://affiliate.cloap.net/?a_aid=58481cff
No comments:
Post a Comment