>

Wednesday, May 1, 2013

pendidikan islam pada masyarakat tradesional


PENDAHULUAN
Sebelum membahas mengenai pendidikan islam pada masyarakat tradesional, terlebih dahulu kita akan membahas cirri-ciri masyarakat tradesional
Tradisonal berasal dari bahasa latin yaitu “Traditum” yang memiliki makna Transmitted yaitu pewarisan sesuatu dari sutu generasi ke generasi berikutnya.
Ciri-ciri masyarakat tradisional menurut Talcott Parson :
1.      Afektifitas : yaitu hubungan antar anggota masyarakat didasarkan pada kasih sayang.
2.      Orientasi kolektif yaitu lebih mengutamakan kepentingan kelompok/kebersamaan.
3.      Partikularisme yaitu segala sesuatu yang ada hubungannya dengan apa yang khusus berlaku untuk suatu daerah tertentu saja, ada hubungannya dengan perasaan subyektif dan rasa kebersamaan.
4.      Askripsi yaitu segala sesuatu yang dimiliki diperoleh dari pewarisan generasi sebelumnya.
5.      Diffuseness ( kekaburan ) yaitu dalam mengungkapkan sesuatu dengan tidak berterus-terang.
Tambahan:
1.      Masyarakat yang terikat kuat dengan tradisi.
2.      Masyarakatnya homogen ( hampir dalam segala aspek).
3.      Sifat pelapisan sosialnya “tertutup “
4.      Mobilitas sulit terjadi.
5.      Perubuhan terjadi secara lambat.
6.      Masyarakatnya cenderung tertutup terhadap perubahan.


PEMBAHASAN
PENDIDIKAN ISLAM PADA MASYARAKAT
 TRADESIONAL
Sesuai dengan cirri-ciri diatas, maka timbul sebuah pertanyaan, bagaimanakah cara memberikan pendidikan pada masyarakat tradesional ini.?
1.      Masyarakat yang terikat kuat dengan tradisi.
Masyarakat tradesional adalah masyarakat yang sangat kuat dengan tradisi adat mereka sehingga dikatakan bahwa tradisi mereka telah mendarah daging dalam diri mereka. Tradisi atau adat merupakan suatu peninggalan nenek moyang mereka sehingga mereka berharap agar tradisi adat mereka dapat dikembangkan atau dapat ditekuni secara turun-temurun sampai pada anak cucu mereka.
salah satu contoh adalah adat istiadat masyarakat jawa kuno. Masyarakat jawa kuno adalah masyarakat yang sangat cinta dan mencintai budaya mereka, salah satu contoh  adalah budaya wanyang kulit. Mereka menganggap bahwa Budaya ini merupakan suatu bahagian dari hidup mereka yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya sebelum islam datang ke indonesia. Pada mulanya, budaya ini dijadikan sebagai tempat hiburan, semata mata digunakan sebagai wadah mereka untuk mendapatkan kesenangan dunia. pada waktu itu, pergelaran wanyang mereka jadikan sebagai tempat maksiat, mereka jadikan sebagai tempat main wanita, meminum kahamar, dan lain sebagainya. Namun dengan kedatangan islam ke indonesia yang dibawakan oleh katakana saja Wali Songo. budaya tradisi wayang ini mereka ubah atau mengalihfungsikan  sebagai sarana dakwah penyebaran agama islam. Budaya tradisi wayang ini mereka gantikan dengan cerita atau kisah kisah teladan dari para nabi dan rosul. Sehingga wayang yang dulunya dijadikan sebagai tempat maksiat, mereka rubah menjadi sarana dakwah dan sebagai alat untuk menarik perhatian dari masyarakat setempat.
Artinya bahwa, budaya tradisi mereka tidak dihilangkan secara utuh namun isi yang ada didalam tradisi itu yang diubah sesuai dengan syaiat ajaran agama islam sehingga mereka tidak merasa berada dalam tekanan dan paksaan. Tradisi budayanya tetap utuh, namun kandungan isi yang didalamnya yang harus dialih fungsikan.
2.      Masyarakatnya homogen ( hampir dalam segala aspek).
Masyarakat tradesional adalah masyarakat yang sangat homogen. Artinya adalah mereka hidup dalam himpunan satu kesatuan yang sama latarbelakang kehidupan mereka, mereka hidup bersama-sama dengan orang-orang yang berasal dari satu keturunan yang sama, mereka memiliki gaya pemikiran yang sama antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya.
Masyarakat tradesional semacam ini cenderung tidak memikirkan kehidupan masa depan mereka sehingga mereka merasa cukup dengan apa yang mereka miliki saat itu. Itulah sebabnya mereka sangat tidak memiliki etos kerja yang baik, Mereka cenderung bermalas malasan dan tidak mau bekerja keras. Maka dari itu pendidika islam harus mampu merubah pola piker mereka dengan memberikan himbauan-himbauan kepada mereka atau pendidikan kepada mereka tentang kewajiban mencari nafkah dimuka bumi sebagaimana firman Allah dalm surah Al-Jumu`uh:10
#sŒÎ*sù ÏMuŠÅÒè% äo4qn=¢Á9$# (#rãÏ±tFR$$sù Îû ÇÚöF{$# (#qäótGö/$#ur `ÏB È@ôÒsù «!$# (#rãä.øŒ$#ur ©!$# #ZŽÏWx. ö/ä3¯=yè©9 tbqßsÎ=øÿè? ÇÊÉÈ
Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Islam mengajarkan agar senatiasa mencari karunia Allah dimuka bumi dan ingatlah Allah sebanyak-banyak mungkin. Ini menunjukan bahwa dalam melakukan suatu pekerjaan, hendaknya pekerjaan itu harus dengan mengharapkan ridha Allah, semata-mata niat karena Allah sehingganya timbul semangat kerja yang tinggi pada diri mereka sendiri.
            Pendidikan yang pantas dan cocok diberikan kepada mereka adalah pendidikan yang akan membangkitkan semangat kerja mereka seperti hadis atau riwayat, atau kisah-kisah tentang seorang yang bekerja dengan sungguh-sungguh sangat dicintai oleh Allah. Sehingga hatinya terpanggil untuk meningkatkan etos kerja mereka.
3.      Sifat pelapisan sosialnya “tertutup “
Salah satu factor yang menyebabkan masyarakat tradesional sulit berkembang adalah karena mereka memiliki sifat pelapisan social yang sangat tertutup. Artinya adalah masyarakat tradesional ini cenderung tidak mau bergaul dengan masyarakat lain dan ini sudah merupakan menjadi sebuah tradisi dikalangan mereka. Contohnya masalah pernikahan. Masyarakat tradesional ini sangat enggan untuk menikahkan keluarganya atau anak cucunya dengan orang lain yang bukan dari keturunan mereka atau yang bukan dari rumpun mereka. Misalkan masyarakat Palu yang memiliki suku kaili sangat enggan untuk menikahkan anaknya dengan suku-suku yang lainnya, mereka hanya ingin menikahkan anaknya dengan orang-orang yang satu suku dengan mereka  yang hidup satu golongan dengan mereka.
Sifat seperti inilah yang sangat mempersempit pertumbuhan dan perkembangan kondisi social mereka, disebabkan tidak adanya kombinasi dari kultur masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainya.
Dalam kondisi ini, pendidikan islam sangat berperan penting dalam merubah tradisi mereka yang sudah menjadi kebiasaan mereka yakni dengan mengubah pandangan mereka bahwa Allah telah menciptakan manusia dari bebagai macam suku, etnis, agar mereka saling kenal mengenal sebagaimana dalam firman Allah surat Al-Hujarat:13
$pkšr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# $¯RÎ) /ä3»oYø)n=yz `ÏiB 9x.sŒ 4Ós\Ré&ur öNä3»oYù=yèy_ur $\/qãèä© Ÿ@ͬ!$t7s%ur (#þqèùu$yètGÏ9 4 ¨bÎ) ö/ä3tBtò2r& yYÏã «!$# öNä39s)ø?r& 4 ¨bÎ) ©!$# îLìÎ=tã ׎Î7yz ÇÊÌÈ
Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
            Disinilah peran pendidikan islam sangat dibutuhkan. Islam mengajarkan kepada pemeluknya agar mereka saling kenal-mengenal antara suku yang satu dengan suku yang lainnya, antara bangsa satu dengan bangsa yang lainya. Ini tujuannya adalah agar adanya kombinasi antara pandangan antara suku yang satu dengan yang lainnya, dengan adanya kombinasi ini, maka akan menghasilkan perpaduan pola pikir diantara kedua belah pihak, maka akan muncul inovasi-inovasi baru diantara meraka.
4.       Cenderung tertutup terhadap perubahan.
Salah satu ciri masyarakat tradesional yang cukup menonjol adalah masyarakatnya cenderung tertutup terhadap perubahan. Terutama dari segi perekonomian mereka, ini disebabkan karena berbagai aspek seperti yang dijelaskan diatas seperti ethos kerja yang rendah, enggan bergaul, enggan mencari informasi dengan orang lain, tertutup dan lain-lain. Ini yang menyebabkan seolah-olah mereka hanya berjalan ditempat saja dengan kata lain perekonomian mereka sulit untuk berkembang. Ditinjau dari segi pertanian misalkan. Masyarakat tradesional biasaya tidak mau mencari pekerjaan lain atau pertanian jenis lain tetapi ia hanya melanjutkan usaha yang ditinggalkan oleh generasi mereka sebelumnya dan terus menerus akan dilanjutkan oleh generasi mereka selanjutnya. Pendidikan islam harus mampu merubah pola fikir mereka dengan mengubah pemahaman mereka melalui ajaran islam yang tertuang didalam Al-Qur`an, sebagaimana firman Allah pada surah Al-An`am:50
4 ö@è% ö@yd ÈqtGó¡o 4yJôãF{$# 玍ÅÁt7ø9$#ur 4 Ÿxsùr& tbr㍩3xÿtGs? ÇÎÉÈ  
Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
            Firman ini mengajarkan agar manusia senantiasa memandang jauh kedepan, olehnya itu manusia diharapkan agar mampu memikirkan masa depannya dan melakukan perubahan serta bangkit dari keterpurukan. Dengan harapan mereka dapt meraih tujuan pendidikan islam yakni kebahagiyaan di dunia dan kebahagiyaan di akhirat.
            Perlu diketahui bahwa merubah suatu kebiasaan atau tradisi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, artinya adalah merubah kebiasaan buruk yang tidak sesuai dengan ajaran islam ini membutuhakan waktu yang tidak singkat dan harus melalui tahapan-tahapan.
            Merubah kebiasaan buruk masyarakat tradesional itu tidak harus “bim salabim langsung jadi” akan tatapi harus melalui proses yang panjang yakni dengan memberikan pemahaman kepada generasi muda mereka yang akan menjadi penerus mereka secara perlahan-lahan disebabkan orang tua mereka terlalu panatik dengan kebiasaan mereka dan sangat sulit untuk memberikan pemahaman terhadap mereka.
            Sebagai catatan bahwa masyarakat tradesional tidak sepenuhnya memiliki sisi negatif namun masyarakat tradesional juga memiliki sisi positif yang harus dipertahankan diantaranya adalah:
1.      Sangat patuh kepada ketua (pemerintah)
2.      Bersifat religious
3.      Penanaman akhlak adalah suatu hal yang sangat penting dalam pewarisan dan pelestarian ajaran Islam. Tidak heran para peserta didik masyarakat tradisional ini sangat santun baik kepada orang tua, lingkungan apalagi kepada para gurunya. mengedepankan Adab, etika sopan santun dan sangat menjunjung tinggi aturan yang ada pada kelompok mereka
4.      Semangat persatuan yang kuat. Mereka sangat mementingkan kepentingan kelompok dan memiliki rasa kebersamaan yang tinggi
5.      Sangat menghormati dan menghargai tamu.
6.      Dan masih banyak hal lain yang perlu dipertahankan bahkan dilestarikan yang tidak menyimpang dengan ajaran islam itu sendiri.



KESIMPULAN
Setelah kami pahami, maka kami dapat simpulkan bahwa masyarakat tradesional adalah masyarakat yang sangat panatik terhadaptradisi mereka, namun ada tradisi mereka yang perlu dirubah dan ada pula tradisi mereka yang perlu untuk dipertahahnkan atau justru dilestarikan.
Merubah kebiasaan buruk masyarakat tradesional tidak semudah membalikkan telapak tangan akan tetapi harus melalui tahapan tahapan atau secara perlahan-lahan dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Demikian makalah ini, semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Amin. Kurang dan lebihnya kami mohon maaf. kami juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca. Terima kasih

jika anda ingin mendapatkan uang tanpa modal sepeserpun. klik disini  http://affiliate.cloap.net/?a_aid=58481cff

No comments: